;

Kisah singkat Utsman Bin Affan

Kisah Utsman Bin Affan

Utsman Bin Affan

Alkisah, pada masa jahiliyyah Utsman Bin Affan r.a bahwa Rasulullah saw menikahkan putri beliau Ruqayyah dengan anak pamannya, Abu Lahab.
Sehingga Utsman sangat menyesal sekali karena ia tidak sempat mendahului anak Abu Lahab dan tidak bisa merasakan akhlak Ruqayyah yang terpuji dan kemuliaan nenek moyangnya.
Ia kemudian kembali pulang menemui keluarganya dalam keadaan sedih,  dan ternyata ia mendapati bibinya Su’da Binti Kariz r.a sedang bersama keluargannya, sedangkan Su’da adalah seorang wanita yang bijaksana, cerdas lagi msaih muda.
Kemudian Su’da menyingkap mendung yang menyelimuti wajah Utsman dan menyampaikan kabar gembira kepadanya, tentang munculnya seorang nabi yang akan menghancurkan peribadatan kepada berhala,  dan menyeru untuk beribadah hanya kepada Dzat  Yang Maha Esa lagi Ynag Maha Menghisab serta memberi pembalasan.
Ia juga memotivasi Utsman Bin Affan untuk masuk dalam agama Nabi tersebut serta menyampaikan kabar gembira kepadanya, bahwa ia akan mendapatkan apa yang ia harapkan dari Nabi tersebut.
Utsman r.a bercerita, “Kemudian aku pergi sedangkan aku masih memikirkan tentang perkataan bibiku. Akupun memutuskan untuk bertemu dengan Abu Bakar r.a, dan bercerita kepadanya  apa yang telah disampaikan bibiku  kepadaku.
Maka Abu Bakar r.a berkata, “Demi Allah, bibimu sungguh jujur dalam kebaikan yang ia samapaikan kepadamu wahai Utsman. Sedangkan adalah seorang laki – laki yang cerdas dan bijaksana. Bagi anda kebenaran tidak akan tersembunyi dan bercampur dengan kebatilan.”
Kemudian Abu Bakar r.a berkata kepadaku, “Apa hebatnya berhala – berhala yang diibadahi oleh kaum kita? Bukankah ia hanya sekedar batu yang tuli, tidak dapat mendengar dan melihat?Maka aku menjawab, “Benar.’’Abu Bakar r.a melanjutkan, “ Sesungguhnya apa yang telah disampaikan oleh bibimu wahai Utsman, benar – benar terjadi. Karena Allah Subhanahu wata’ala telah mengutus orang yang ditunggu – tunggu dan membangkitkannya kepada manusia seluruhnya dengan membawa agama  untuk petunjuk dan kebenaran.”Maka aku bertanya, “Siapakah dia?”Abu Bakar r.a menjawab, “ Sesungguhnya ia adalah Muhammad Bin Abdillah bin Abdil Muthalib.”
Aku bertanya lagi, “ Apakah dia  Ash-Shadiq Al-Amin (orang yang jujur lagi terpercaya) itu?”
Abu Bakar menjawab, “ Benar dialah orangnya.”
Lalu aku berkata, “ Maukah kamu mengantarkan aku kepadanya?”
Abu Bakar r.a menjawab, “ Ya.” Lalu kitapun pergi menjumpai Nabi Salallahu ‘Alaihi Wasallam.Tatkala beliau Salallahu ‘Alaihi Wasallam melihatku, beliau Salallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “ Wahai Utsman,  penuhilah penyeru Allah ini, sesungguhnya aku adalah utusan Allah Subhanahu Wata’ala kepada kalian secara khusus dan kepada mahluk Allah secara umum.”Utsman melanjutkan, “  Maka demi Allah, setelah mataku melihat beliau Salallahu ‘Alaihi Wasallam  dan aku mendengar perkataannya,  maka akupun menjadi tentram dan membenarkan kerasulannya. Setelah itu akupun mengucapkan syahadat  Laillaha ilallah Wa anna Muhammadan ‘Abduhu Wa Rasuluhu.”
Previous
Next Post »